ARM, Chipset Masa Depan

ARM, nama yang cukup asing di telinga orang awam. Bagi “penggila” teknologi, nama ARM sudah biasa didengar dan banyak dipakai di berbagai perangkat elektronik. ARM atau Advanced RISC Machines merupakan sebuah arsitektur prosesor hasil pengembangan dari RISC oleh Acom Computers. RISC atau Reduced Instruction Set Computer adalah arsitektur komputer yang didesain untuk mempersingkat instruksi yang diberikan oleh komputer sehingga dapat menyelesaikan perintah lebih cepat.
ARM pertama kali hadir dengan nama ARM1, dengan tujuan untuk melakukan komputasi ringan dengan bahasa BASIC. Berlanjut perkembangannya menjadi ARM2 pada 1986 yang mampu menjalankan banyak komputasi dan diterapkan pada komputer Amiga. Berlanjut pada 1992 berkembang menjadi ARM6 dan dipakai di komputer Apple. Arsitektur ini mulai dilirik oleh manufaktur besar seperti Intel, NVIDIA, dan Qualcomm karena arsitektur ini dinilai sangat efisien dalam penggunaan daya dan ukuran chipset yang sangat kecil.
Perkembangan ARM kian pesat dengan hadirnya arsitektur tersebut di smartphone masa kini. Qualcomm Snapdragon dan Mediatek Dimensity menjadi nama yang tidak asing bagi orang awam dan kedua jenis chipset tersebut menggunakan arsitektur ARM. Keunggulan dari arsitektur ARM yaitu mampu di-push sekencang mungkin dengan daya yang sangat efisien. Dari keunggulan tadi, panas yang dihasilkan oleh prosesor tersebut terbilang rendah maka dari itu banyak diterapkan di smartphone.
ARM Limited sebagai perancang chipset ARM pernah ditawarkan akuisisi oleh NVIDIA sebesar US$ 40 miliar. Namun proses akuisisi tersebut gagal, pada akhirnya ARM Limited berdiri sendiri dan saat ini berani untuk mengajukan IPO. Alasan akuisisi tersebut gagal karena pihak ARM Limited tidak mau chipset mereka menjadi hak paten dari suatu produsen dan menginginkan ARM dapat digunakan oleh banyak orang. Pada saat ARM Limited mengajukan IPO, NVIDIA dan Intel secara terang-terangan mengkonfirmasi untuk investasi saham di ARM Limited. Berita tersebut memunculkan prediksi bahwa Intel, AMD, dan Google kemungkinan akan ikut melakukan investasi pada ARM Limited.
ARM kini sudah banyak digunakan di komputer dan gadget consumer seperti Apple dengan prosesor M1 dan M2, Samsung dengan Exynos, Qualcomm dan Mediatek di jajaran smartphone + tablet Android terkini. Hadirnya banyak prosesor ARM tersebut didukung dengan banyaknya dukungan aplikasi yang sudah mampu berjalan di arsitektur ARM. Kekurangan ARM sendiri saat ini hanya dirasakan oleh para pengembang aplikasi dimana mereka harus menyesuaikan struktur koding mereka untuk mendukung arsitektur tersebut. Namun seiring dengan pekembangan teknologi, saat ini sudah banyak aplikasi yang mendukung ARM secara native dan industri game juga mengikuti. Bahkan kompetitor seperti Intel dan AMD sudah gencar dalam pengembangan prosesor ARM milik mereka, walaupun mereka tetap memiliki lini prosesor x86 yang paling kencang saat ini.
Menarik bukan? Saat ini pengembang aplikasi harus menyesuaikan aplikasi buatan mereka agar dapat berjalan secara cross-platform tidak hanya ARM saja. Kalau kamu mau bikin aplikasi yang mampu berjalan secara cross-platform, langsung hubungi Dreite.
Blog

Address
Ruko Sorrento Junction
Jl. Ir. Sukarno No 29, Gading Serpong
Tangerang, Banten 15810
contact@dreite.co.id
Whatsapp Business
+62 878 8000 8445

